YAYASAN MUTIARA SURGA

10 Nasehat Emas Ulama yang Relevan di Zaman Sekarang

10 Nasehat Ulama

Bagikan :

10 Nasehat Emas Ulama yang Relevan di Zaman Sekarang

Di era serba cepat seperti sekarang ini, kadang kita merasa waktu begitu sempit, pikiran penuh, dan hati mudah goyah. Padahal, para ulama terdahulu sudah banyak meninggalkan nasehat emas yang bisa menjadi pegangan agar kita tetap tenang dan istiqamah.

Nasehat-nasehat ini lahir dari hati yang ikhlas, pengalaman yang luas, serta ilmu yang dalam. Tidak heran jika meski sudah ratusan tahun berlalu, petuah mereka masih terasa segar, bahkan sangat relevan bagi kehidupan kaum muslimin hari ini.

1. Jaga Waktu Sebaik-baiknya

Imam Syafi’i رحمه الله pernah berkata:

الوَقْتُ كَالسَّيْفِ، إِنْ لَمْ تَقْطَعْهُ قَطَعَكَ
“Waktu itu seperti pedang, bila engkau tidak memanfaatkannya maka ia akan menebasmu.”

Hari-hari kita mudah sekali habis hanya dengan menggulir media sosial. Nasehat ini mengingatkan: jangan sampai kita kalah oleh waktu.

2. Ilmu Tanpa Amal adalah Kesia-siaan

Imam Al-Ghazali رحمه الله mengingatkan:

العِلْمُ بِلَا عَمَلٍ جُنُونٌ، وَالعَمَلُ بِلَا عِلْمٍ لَا يَكُونُ
“Ilmu tanpa amal adalah kegilaan, dan amal tanpa ilmu tidak akan benar.”

Belajar banyak hal itu baik, tapi jangan berhenti di kepala. Ilmu baru akan hidup jika diamalkan.

3. Ikhlas adalah Kunci Keberkahan

Imam Ahmad bin Hanbal رحمه الله berkata:

ما أَحْوَجَ النَّاسَ إلى قَليلٍ مِنَ الإخلاصِ
“Betapa manusia itu sangat membutuhkan sedikit saja keikhlasan.”

Di zaman di mana setiap amal bisa dipamerkan, menjaga hati agar tetap ikhlas jadi lebih penting daripada sebelumnya.

4. Jagalah Lisanmu

Imam Malik رحمه الله berpesan:

لَيْسَ شَيْءٌ أَحَقُّ بِطُولِ سِجْنٍ مِنَ اللِّسَانِ
“Tidak ada sesuatu yang lebih layak dipenjara selain lisan.”

Kalau dulu lisan berarti ucapan, hari ini lisan juga termasuk jari kita di layar ponsel. Hati-hati menulis komentar, status, atau membagikan berita.

5. Sabar adalah Separuh dari Iman

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah رحمه الله menuturkan:

الصَّبْرُ نِصْفُ الإِيمَانِ، وَالشُّكْرُ نِصْفُهُ الآخَرُ
“Sabar itu separuh dari iman, dan syukur adalah separuh lainnya.”

Saat banyak hal tidak sesuai keinginan, ingatlah: kesabaran bukan kelemahan, tapi kekuatan sejati seorang mukmin.

6. Pergaulan Menentukan Kepribadian

Imam Al-Ghazali رحمه الله berkata:

الصَّاحِبُ سَاحِبٌ
“Teman itu menarik (mempengaruhi).”

Jika kita berteman dengan orang baik, kita ikut terbawa kebaikan. Begitu pula sebaliknya. Bahkan di dunia maya, siapa yang sering kita ikuti, perlahan akan memengaruhi cara berpikir dan gaya hidup kita.

7. Jangan Terlena dengan Dunia

Hasan Al-Bashri رحمه الله berpesan:

إِنَّمَا أَنْتَ أَيَّامٌ، كُلَّمَا ذَهَبَ يَوْمٌ ذَهَبَ بَعْضُكَ
“Sesungguhnya engkau hanyalah kumpulan hari. Jika satu hari berlalu, maka hilanglah sebagian dirimu.”

Dunia memang indah, tapi jangan sampai kita sibuk mengejarnya sampai lupa menyiapkan bekal akhirat.

8. Adab Lebih Tinggi dari Ilmu

Imam Malik رحمه الله berkata kepada murid-muridnya:

تَعَلَّمُوا الأَدَبَ قَبْلَ أَنْ تَتَعَلَّمُوا العِلْمَ
“Pelajarilah adab sebelum kalian mempelajari ilmu.”

Sekarang banyak orang pintar, tapi tidak semuanya beradab. Padahal, ilmu tanpa adab bisa menjadi fitnah.

9. Bersyukur atas Nikmat Sekecil Apa pun

Ibnul Qayyim رحمه الله berkata:

مَنْ لَمْ يَشْكُرِ النِّعْمَةَ الصَّغِيرَةَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَبِيرَةَ
“Siapa yang tidak bersyukur atas nikmat kecil, ia tidak akan mampu bersyukur atas nikmat besar.”

Hidup akan lebih ringan jika kita terbiasa mensyukuri hal-hal kecil: udara segar, tubuh sehat, makanan sederhana.

10. Hidupkan Hati dengan Dzikir

Ibnul Qayyim رحمه الله juga berkata:

القَلْبُ فِي ذِكْرِ اللهِ كَالسَّمَكِ فِي المَاءِ
“Hati yang berdzikir kepada Allah itu ibarat ikan di dalam air.”

Hati tanpa dzikir akan kering, kosong, dan gersang. Maka jangan biarkan hati kita sepi dari mengingat Allah.

Nasehat para ulama bukan sekadar kata-kata indah. Itu adalah pengalaman hidup, pengorbanan, dan cahaya ilmu yang diwariskan untuk kita. Di zaman yang penuh hiruk pikuk ini, merenungkan dan mengamalkan nasehat mereka bisa menjadi obat penenang sekaligus kompas untuk menata langkah.

Semoga sepuluh nasehat emas ini mampu menyemangati kita agar tetap istiqamah di jalan Allah ﷻ, meskipun tantangan zaman semakin berat.

Download E-Book Panduan Ramadhan

Categories