YAYASAN MUTIARA SURGA

ENSIKLOPEDIA DALIL SEDEKAH | KUMPULAN DALIL AL QUR’AN DAN HADIST TENTANG SEDEKAH

KUMPULAN DALIL SEDEKAH YAMUSA

Bagikan :

A. DALIL – DALIL SEDEKAH DALAM AL-QUR’AN

DALIL SEDEKAH ADALAH CIRI ORANG MUKMIN YANG BERTAQWA

1. Al- Baqarah  Ayat : 3

“Adapun orang-orang yang beriman dengan yang ghaib dan mendirikan sholat dan menginfakkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka”.

2. Ali Imran : 93.

“Kamu sekali-kali tidak akan sampai mencapai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menginfakkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa yang kamu infakkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya”.

3. Ali Imran : 133-134.

“Dan bersegeralah kamu kepada keampunan Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang taqwa. Yaitu orang-orang yang menginfakkan (hartanya) baik diwaktu senang atau di waktu susah, dan orang-orang yang menahan kemarahannya dan memaafkan kesalahan orang. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan”.

Lihat juga : kegiatan tebar pangan untuk yatim dan dhu’afa

4. al-Qasas : 54.

“Mereka itu diberi pahala dua kali (kerana beriman dengan Taurat kemudian dengan al-Quran) disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan menginfakkan sebahagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka“.

 5. as-Sajadah: 16.

“Mereka meninggalkan tempat tidur mereka (ditengah malam) untuk berdoa kepada Tuhan dengan rasa takut dan harapan, dan mereka menginfakkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka“.

Lihat kegiatan kami : Tebar pangan untuk Dhu’afa kp. Setu

6. al-Hajj : 35

“Orang-orang yang (patuh kepada Allah) iaitu orang-orang yang apabila disebut nama Allah gementarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menginfakkan sebahagian apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka”.

7. asy-Syura : 38.

“Dan orang-orang yang menerima (mentaati) seruan Tuhannya dan mendirikan sholat, dan urusan mereka (diputuskan) dengan syura antara mereka, dan mereka menginfakkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka”.

8. Al-Hadid : 7.

“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan infakkanlah sebahagian dari hartamu yang Allah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menginfakkan (sebahagian) dari hartanya memperolehi pahala yang besar”.

9. at-Taghobun : 16.

“Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah, dan infakkanlah nafkah yang baik-baik untuk dirimu. Barangsiapa yang terpelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung”.

10. al-Insan : 8.

“Dan mereka memberi makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan”.

Baca kisah inspiratif : Gagal ginjal sembuh dengan sedekah

DALIL SIAPA SAJA ORANG YANG BERHAK MENERIMA SEDEKAH SERTA SKALA PRIORITASNYA.

11. Al – Baqarah : 215

“Mereka bertanya kepada engkau tentang apa yang mereka infakkan, Jawablah! Apa saja harta yang kamu infakkan hendaklah diberikan kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Dan apa sahaja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui”.

12. Al-Baqarah :  273

(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.

13. At-Taubah : 60.

“Sesungguhnya infak (termasuk sedekah dan zakat) itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dipujuk hatinya, untuk yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.

DALIL PERUMPAMAAN ALLAH TENTANG SEDEKAH DIJALAN-NYA, YANG MANA ALLAH AKAN MEMBALAS SEDEKAH ITU DENGAN BERKALI LIPAT KENIKMATAN.

14.  Al – Baqarah : 245

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.

 15. Al – Baqarah : 261

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

16.  Al-Baqarah : 265.

Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.

Baca juga artikel : Sedekah perlu di rencanakan

DALIL PERINTAH  SEDEKAH DAN JANJI ALLAH BAGI MEREKA YANG BERSEDEKAH

 17. Al – Baqarah : 254

Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at[160]. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.

 18. Al-Hadid : 10.

“Dan mengapa kamu tidak menginfakkan (sebahagian hartamu) pada jalan Allah, padahal Allahlah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi? Tidak sama antara kamu orang yang menginfakkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekkah). Mereka lebih tinggi menginfakkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

 19. at-Thalaaq : 7.

Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.

 20. Allah mencintai orang yang bersedekah | Al- Baqarah Ayat : 195

“Dan berinfaklah kamu (bersedekah atau nafakah) di jalan Allah dan janganlah kamu mencampakkan diri kamu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah kerana sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik”.

DALIL PERINTAH  SEDEKAH SERTA LARANGAN BERSEDEKAH DENGAN HAL YANG BURUK YANG KITAPUN TIDAK MAU UNTUK MEMANFAATKANNYA.

 21. Al-Baqarah : 267

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

DALIL PERINTAH SDEKAH DAN PENYESALAN ORANG-ORANG MATI YANG TIDAK BERSEDEKAH SELAMA MASA KEHIDUPANNYA.

 22. al-Munafiqun : 10.

“Dan belanjakanlah (infakkanlah) sebahagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, lalu ia berkata: Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematianku) sehingga waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah (berinfak) dan aku termasuk orang-orang yang soleh!”

DALIL KEUTMAAN SEDEKAH YANG IKHLAS, SERTA LARANGAN BERSEDEKAH SEMBARI MENYAKITI SANG PENERIMA SEDEKAH DENGAN CARA MERENDAHKAN DAN MENYEBUT-NYEBUT SEDEKAH TERSEBUT.

23 Al-Baqarah: 262.

Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yangdinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

24. Al-Baqarah: 263

Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.

25. Al-Baqarah: 264

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

Baca juga artikel : Adab-adab sedekah

DALIL KEUTAMAAN SEDEKAH SEMBUNYI – SEMBUNYI (MENYEMBUNYIKAN SEDEKAH) DAN SEDEKAH TERANG-TERANGAN (MENAMPAKAN SEDEKAH)

 26. Al-Baqarah : 271

Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

27. Al-Baqarah : 274.

Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

28. ar-Ra’d : 22.

“Dan orang-orang yang sabar kerana mencari keredhaan Tuhannya, mendirikan solat dan menginfakkan sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terang serta menolak kejahatan dengan kebaikan, orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang mulia)”.

 29. Ibrahim : 31.

“Katakanlah kepada hamba-hambaKu yang telah beriman! Hendaklah mereka mendirikan sembahyang, menginfakkan sebahagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terang sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan”.

30. an-Nahl : 75.

“Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang dimiliki yang tidak dapat bertindak terhadap sesuatupun dan seorang yang Kami beri rezeki yang baik dari Kami, lalu dia menginfakkan sebahagian dari rezeki itu secara sembunyi dan secara terang-terang, adakah mereka itu sama? Segala puji hanya bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tiada mengetahui”.

31. Fathir : 29.

“Dan orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan sembahyang dan menginfakkan sebahagian dari rezeki dengan diam-diam (sembunyi-sembunyi) dan dengan terang-terang, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”.

DALIL HARTA YANG DISEDEKAHKAN TIDAK AKAN BERKURANG, SERTA TIDAK ADA ORANG YANG AKAN MENJADI FAKIR DENGAN BERSEDEKAH

 32. Al-Baqarah : 272

Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).

33. Al-Anfaal : 60.

“Apa saja yang kamu infakkan pada jalan Allah nescaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)”.

34.  Saba’ : 39.

Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.

DALIL BAHWA ALLAH MEMERINTAHKAN SEDEKAH DAN MENGHARAMKAN BERBUAT RIBA

 35. Al-Baqarah : 276.

Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah . Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.

DALIL ANCAMAN ALLAH TERHADAP ORANG-ORANG YANG TIDAK MAU BERSEDEKAH DENGAN AZAB YANG SANGAT PEDIH

36. At Taubah : 34.

“Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya  sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib  (orang-orang alim Nasrani) benar-benar memakan harta orang dengan jalan  yang bathil, dan (mereka) menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah,  dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakannya  di jalan Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka (bahwa  mereka akan mendapat) azab yang pedih.

37. Muhammad : 38.

“Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah! Maka di antara kamu ada orang yang kikir dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanya kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang fakir (memerlukanNya), dan jika kamu berpaling nescaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu”.

DALIL DIANTARA CIRI ORANG MUNAFIK ADALAH MEREKA YANG SUKA MENCELA, MENGHINA ORANG-ORANG YANG BERSEDEKAH DIJALAN ALLAH.

 38. at-Taubah: 79.

“(Orang-orang munafik) Yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk bersedekah) selain sekadar kesanggupannya. Maka orang-orang munafik itu menghina mereka, Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih”.

DALIL BAHWA ALLAH AKAN MEMBALAS KEBAIKAN SEDEKAH, BAIK ITU SEDIKIT ATAUPUN BANYAK, DAN ALLAH TIDAK AKAN MERUGIKAN ORANG-ORANG YANG BERSEDEKAH DI JALAN-NYA

39. at-Taubah : 121.

“Dan mereka tiada menginfakkan suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula) yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan ditulis bagi mereka (amal soleh pula), kerana Allah akan memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”.

DALIL ANJURAN SEDEKAH DENGAN TIDAK BERLEBIHAN DAN TIDAK PULA MENJADI KIKIR.

 40. al-Furqan : 67.

“Dan orang-orang yang apabila menginfakkan (hartanya) mereka tidak berlebih- lebihan dan tidak pula terlalu kikir, dan infak itu di pertengahan di antara yang demikian”.

B. DALIL – DALIL SEDEKAH DALAM HADIST ROSULULL

PERINTAH/ANJURAN BERSEDEKAH

1. Allah akan menjadi jaminan nafkah bagi orang-orang yang bersedekah.

Allah Tabaraka wata’ala berfirman (di dalam hadits Qudsi): “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu.” (HR. Muslim)

2. Perintah Allah agar seorang mukmin berlindung dari neraka meski hanya dengan sedekah sebutir kurma.

Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sodaqoh) sebutir kurma. (Mutafaq’alaih)

3. Sedekah dapat enjadi pemancing rejeki.

Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sodaqoh. (HR. Al-Baihaqi)

4. Sedekah membentengi kita dari musibah

Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.(HR. Ath-Thabrani)

5. Sedekah tetap dianjurkan bagi orang kaya ataupun miskin.

Tiap muslim wajib bersodaqoh. Para sahabat bertanya, “Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?” Nabi Saw menjawab, “Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu bersodaqoh.” Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?” Nabi menjawab: “Menolong orang yang membutuhkan yang sedang teraniaya” Mereka bertanya: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?” Nabi menjawab: “Menyuruh berbuat ma’ruf.” Mereka bertanya: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?” Nabi Saw menjawab, “Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sodaqoh.” (HR. Bukhari dan Muslim)

KEUTAMAAN SEDEKAH

6. Ganjaran-ganjaran sedekah.

Bersodaqoh pahalanya sepuluh, memberi hutang (tanpa bunga) pahalanya delapan belas, menghubungkan diri dengan kawan-kawan pahalanya dua puluh dan silaturrahmi (dengan keluarga) pahalanya dua puluh empat. (HR. Al Hakim)

7. Sedekah dapat menolak takdir buruk

Yang dapat menolak takdir ialah doa dan yang dapat memperpanjang umur yakni kebajikan (amal bakti). (HR. Ath-Thahawi)

8. Pahala sedekah jariyah tidak akan berhenti meski pelakunya sudah meninggal.

Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik laki-laki maupun perempuan) yang mendoakannya. (HR. Muslim)

9. Bersedekah kepada para janda dan Dhu’afa, seumpama orang yang berjihad dijalan Allah, shalat malam, dan puasa yang tak berbuka.

Orang yang mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat berjihad di jalan Allah dan ibarat orang shalat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang berpuasa yang tidak pernah berbuka. (HR. Bukhari)

 10. Sedekah menjadi sebab terkabulnya Do’a

Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain. (HR. Ahmad)

 11. Allah menjaga warisan orang-orang yang gemar sedekah.

Tiada seorang bersodaqoh dengan baik kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya. (HR. Ahmad)

 12. Sedekah akan menjadi naungan seornag mukmin pada hari kiamat.

Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sodaqohnya. (HR. Ahmad)

13. NAFKAH KEPADA KELUARGA ADALAH SEDEKAH

Apa yang kamu nafkahkan dengan tujuan keridhoan Allah akan diberi pahala walaupun hanya sesuap makanan ke mulut isterimu. (HR. Bukhari)

DALIL HADIST TENTANG SEDEKAH YANG PALING BAIK

 14. Sedekah dalam kondisi sehat sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan saat kamu takut melarat tetapi mengharap kaya.

Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, “Sodaqoh yang bagaimana yang paling besar pahalanya?” Nabi Saw menjawab, “Saat kamu bersodaqoh hendaklah kamu sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan saat kamu takut melarat tetapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga rohmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian.” (HR. Bukhari)

15. Sedekah Kepada Kerabat yang Memusuhi.

Sodaqoh paling afdhol ialah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)

Download E-Book Panduan Ramadhan

Categories