Infak dan sedekah merupakan diantara syariat Islam yang agung. Nah.., pada rubrik adab Islami kali ini, kita akan membahas diantara adab-adab dalam berinfak dan bersedekah yang perlu diperhatikan yaitu:
- Niat yang ikhlas .
Sabda Nabi: “Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya, dan seseorang hanya akan mendapatkan sesuai apa yang ia niatkan.” (HR. al-Bukhōri dan Muslim)
Jadi, hendaknya seseorang meluruskan niatnya dengan mengharap ridho Alloh saja.
- Sedekah dari harta halal, dan yang baik.
Firman Alloh SWT dalam (QS. al-Baqoroh [2]: 267) dan (QS. Ali Imron [3]: 92) serta sabda Nabi : “Wahai manusia, sesungguhnya Alloh itu baik, dan tidak menerima kecuali yang baik-baik…” .(HR. Muslim, ad-Dārimi dan Ahmad) dalam riwayat lainnya: “Tidak akan diterima shalat tanpa thoharoh (bersuci) dan tidak akan diterima pula sedekah dari harta ghulul”. (HR. Muslim).
Jadi, sedekah yang dikeluarkan harus dari hal yang baik serta halal bukan dari yang buruk lagi haram.
- Merahasiakan sedekah.
Hal ini lebih menjaga keikhlasan, harga diri dan kehormatan kedua belah pihak. firman Alloh SWT: (QS. al-Baqoroh [2]: 271)
Namun bila ada kepentingan untuk menampakkannya, (seperti untuk pengajaran, motivasi (targhib)dan sebagainya) maka hal tersebut diperbolehkan dalam Islam.
- Didahulukan karib kerabat.
Apabila mereka termasuk orang yang membutuhkan, maka mereka lebih berhak dibandingkan orang lain, Nabi SAW bersabda: “Sedekah kepada orang miskin mendapat satu sedekah, dan sedekah kepada saudara kerabat mendapatkan dua pahala, yaitu pahala sedekah dan pahala menyambung silaturahim.” (HR. Ahmad dan Ibn Majah)
- Tidak menunda-nunda sedekah.
Seseorang hendaknya tidak menunda-nunda kebaikan sekecil apapun sebelum terjadi penyesalan, apalagi untuk berinfak dan bersedekah. Hal ini dijelaskan oleh Alloh SWT dalam (QS. al-Munāfiqun [63]: 10 dan QS. At-taubah [9]: 75).
- Tidak mengungkit-ungkit dan menyakiti orang yang menerimanya.
Hal tersebut untuk menjaga perasaan orang yang menerima sedekah. Dan juga agar tidak menghapus pahala sedekah. Baca firman Alloh SWT (QS. al-Baqoroh [2]: 262-264).
- Tidak mengambil kembali infak dan sedekahnya.
Rosululloh bersabda: “Perumpamaan orang yang bersedekah lalu mengambilnya kembali sedekahnya seperti anjing yang memuntahkan sesuatu lalu ia menjilat muntahannya untuk memakannya lagi.” (HR. Muslim). Sungguh betapa buruknya perbuatan tersebut. Wal’iyyadzubillah…
Sahabat Gerimis yang budiman…, demikianlah pembahasannya yang bisa disampaikan, semoga Alloh SWT mudahkan kita menjadi hamba-hamba-Nya yang gemar infak dan bersedekah demi kejayaan Islam yang mulia. Aamiin.. . Wallohu a’lam bishowab…?
(dari berbagai sumber)