
Berbaik Sangka kepada Allah
Saat doa terasa belum dikabulkan, saat jalan hidup tampak berat, di situlah ladang terbaik untuk menanam husnuzhan—berbaik sangka kepada Allah.
Karena Allah tak pernah salah dalam merencanakan, hanya kita yang belum mampu membaca hikmahnya. Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Demi Allah yang tiada ilah selain Dia, tidak ada seorang hamba yang berbaik sangka kepada Allah, kecuali Allah akan memberikan sesuai dengan sangkaannya.” (Tafsir Ibnu Katsir, QS. Al-A’raf: 56).
Berbaik sangkalah, walau saat ini belum mengerti. Karena bisa jadi, Allah sedang mempersiapkan sesuatu yang jauh lebih indah dari yang kau harapkan.
Manusia adalah mahluk sosial yang selalu membutuhkan perhatian/ teman dan kasih sayang dari sesamanya// Maka demi mencapai kebutuhan tersebut adalah fitrah untuk selalu berusaha berbuat baik terhadap sesamanya// Islam sangat memahami hal tersebut/ oleh sebab itu silaturahmi harus dilaksanakan dengan baik//
Sesungguhnya silaturahmi merupakan amal shalih yang penuh berkah/ dan memberikan kepada pelakunya kebaikan di dunia dan akhirat/ menjadikannya diberkahi di manapun ia berada/ Allah Ta’ala memberikan berkah kepadanya di setiap kondisi dan perbuatannya//
dengan banyak dan mudahnya alat transportasi dan komunikasi/ seharusnya menambah semangat kaum muslimin bersilaturahmi//
Silaturahim termasuk akhlak yang mulia yang sangat dianjurkan/ bahkan memutuskan tali silaturahmi terancam laknat// hal ini sebagaimana difirmankan Allah di dalam Quran surat Muhammad ayat 22 dan 23//
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ (٢٢) أُولَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ (٢٣)
“Maka apakah kiranya jika kalian berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?// Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikanNya telinga mereka/ dan dibutakanNya penglihatan mereka//”
Dan kemudian dipertegas anjurannya di dalam Quran surat an-Nisa ayat 1//
“Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan namaNya kamu saling meminta satu sama lain/ dan peliharalah hubungan silaturahim// Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu//”
harus kita sadari bersama bahwa silaturahmi merupakan sebagian dari konsekuensi iman dan tanda-tandanya// jadi/ siapa yang beriman kepada Allah/ maka dia tidak akan memutuskan hubungan silaturahmi/ sebaliknya/ orang yang kurang kadar imannya/ maka ia mudah memutuskan hubungan silaturahmi/ karena silaturahmi adalah cerminan dari keimanan di hatinya//
Dari Abu Hurairah berkata/ bahwa Rasulullah bersabda// “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya/ dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”// Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim//
silaturahmi menyebabkan adanya hubungan Allah subhanahu wata’ala bagi orang yang menyambungnya//
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim//
الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَقُولُ مَنْ وَصَلَنِي وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللَّهُ
“Ar-rahim itu tergantung di Arsy// Ia berkata/ “Barang siapa yang menyambungku/ maka Allah akan menyambungnya// Dan barang siapa yang memutusku/ maka Allah akan memutus hubungan dengannya”//
Kenapa silaturahmi merupakan konsekuensi dari keimanan?// karena orang yang beriman akan selalu takut kepada Allah// sementara di dalam Quran surat ar-Ra’du ayat 21 disebutkan bahwa orang yang menyambung silaturahmi adalah orang yang takut kepada Allah//
وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ
“Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan/ dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hisab yang buruk//”
Maksud yang Allah perintahkan supaya dihubungkan adalah tali silaturahim diantara saudara dan kerabat//
Wallahu a’lam..
Klik Update dan donasi :
🌐 www.mutiarasurga.org