Bismillah, sedekah memang amalan yang sangat luas cakupannya termasuk didalamnya adalah sedekah dengan memberikan makanan (sedekah makanan) kepada orang lain baik itu orang miskin ataupun orang kaya, hal tersebut merupakan amal ibadah yang Allah berikan pahala besar atasnya.
Islam adalah agama rahmatan lil’alamin, yakni agama yang akan senantiasa menyebarkan rahmat “kasih sayang” ataupun dapat kita sebut dengan kebaikan kepada seluruh Alam, semua perintah yang terdapat di dalamnya adalah pedoman agar manusia mendapatkan kehidupan terbaik selama ia tinggal di muka bumi.
Baca juga artikel : Adab – adab infak dan sedekah
Begitupun dengan perintah ataupun anjuran sedekah berupa makanan kepada orang miskin, ini adalah pedoman agar kita mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, manfaat dari amal ini tidak hanya dirasakan oleh sang orang miskin yang menerima makanan, akan tetapi akan turut dirasakan oleh sang pemberi, bahkan dirasakan oleh orang-orang yang berada dilingkungan tersebut, kita akan bahas hal ini (manfaat sedekah makanan) setelah kita menelisik “nas” dari Allah tentang anjuran bersedekah berupa makanan kepada orang miskin.
Anjuran Sedekah berupa makanan dalam islam
Allah Berfiraman :
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan hari pembalasan? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya. Orang-orang yang berbuat riya’ dan enggan (menolong dengan) barang berguna.” (QS. Al Maa’uun: 1-7)
Baca juga artikel : Allah yang maha kaya
Secara umum sedekah merupakan amalan yang senantiasa dianjurkan dalam al-Qur’an dan hadist, akan tetapi ada yang menarik disini, yakni Allah dengan tegas menyebutkan “memberi makan orang miskin” dalam ayat diatas, yang mana jika kita artikan secara sederhana bahwa Allah dengan tegas menyebutkan sedekah makanan kepada orang miskin merupakan sedekah yang sangat di anjurkan bahkan jika enggan melakukan atau sekedar menganjurkan, maka Allah ancam sebagai orang yang telah mendustakan Agama.
Lebih jelasnya mari kita lihat tafsir menurut para ulama terkait ayat diatas :
Tafsir surat al-ma’aun
Menurut Ibnu Abbas, asbabun nuzul Surat Al Maun ini terkait dengan Ash bin Wail. Menurut As Saddi mengenai Walid bin Mughirah. Ada juga yang mengatakan terkait Abu Jahal. Namun semuanya hampir sama, mereka menyakiti anak yatim yang datang meminta bantuan.
Menurut Ibnu Juraij, terkait dengan Abu Sufyan yang biasa menyembelih unta setiap pekan. Suatu ketika, seorang anak yatim datang meminta sedikit daging dari unta yang telah disembelih itu. Namun ia tidak diberi justru dihardik dan diusir. Setelah peristiwa itu, Allah menurunkan tiga ayat pertama Surat Al Maun ini.
Baca juga artikel : Sunnah-sunnah yang terlupakan
Tafsir Surat Al Maun ayat 1
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
Kata yukadzdzibu (يكذب) artinya adalah mendustakan atau mengingkari. Ia bisa berupa sikap batin, bisa pula berupa sikap lahir yang tampak dalam perbuatan.
Kata ad din (الدين) secara bahasa bisa berarti agama, kepatuhan atau pembalasan. Dalam ayat ini, ad din sering diartikan agama. Namun ia juga berarti pembalasan karena seringkali Al Quran ketika menggandengkan yukaddzibu dengan ad din artinya adalah mendustakan hari pembalasan (kiamat).
Ibnu Katsir termasuk mufassir yang memaknai ad diin dengan hari pembalasan. Sehingga makna ayat ini, tahukah engkau, hai Muhammad, orang yang mendustakan agama dan mendustakan hari pembalasan?
Baca juga artikel : tauludan abudrrahman bin auf
Tafsir Surat Al Maun ayat 2
فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ
Itulah orang yang menghardik anak yatim,
Ibnu Katsir menjelaskan, orang yang mendustakan agama dan mendustakan hari pembalasan itu adalah orang yang berlaku sewenang-wenang terhadap anak yatim, menganiaya haknya dan tidak memberinya makan serta tidak memperlakukannya dengan perlakuan yang baik.
Tafsir Surat Al Maun ayat 3
وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ
“dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.”
Kata yakhudldlu (يحض) artinya adalah menganjurkan. Kalaupun tidak memiliki apa-apa, seseorang dituntut minimal menjadi orang yang menganjurkan untuk memberi makan kepada orang miskin.
Kata tho’am (طعام) berarti makanan atau pangan. Ayat ini tidak menggunakan kata ith’am (إطعام) yang artinya memberi makan, agar setiap orang yang melakukannya tidak merasa dirinya telah memberi makan. Namun ia hanya memberikan makanan yang pada hakikatnya bukan miliknya melainkan hak orang-orang miskin itu.
Dari tafsir diatas, dapat kita mendapatkan beberapa kesimpulan bahwa :
- Sedekah makanan kepada orang miskin adalah anjuran yang sangat ditekankan.
- Jika tidak mampu memberi makanan, maka minimal kita menganjurkan, mengajak, memotivasi orang lain atau ikut andil dalam amal berbagi makanan ataupun pangan kepada orang-orang miskin.
- Jika seseorang enggan ataupun menolak atas syari’at ini, maka dia Allah golongkan kepada orang munafik, yakni orang – orang yang mendustakan syari’at Allah.
Keutamaan sedekah makanan kepada orang miskin
Saudaraku, Allah adalah tuhan yang telah menciptakan kita, Ia-lah yang menjamin rizki kita, harus senantiasa kita yakini bahwa setiap syari’at yang Allah terapkan untuk kita, tidak akan memberatkan kita bahkan sebaliknya itu akan memberikan gundukan manfaat yang bahkan nalar kita tidak sampai untuk menghitung manfaat-manfaat itu.
Begitupun dengan syari’at Allah yang satu ini yakni, sedekah makanan kepada orang miskin, tentu disini ada banyak manfaat yang terkandung didalamnya yang mungkin kebanyakan dari manfaat itu tidak dapat kita jangkau saat ini dengan nalar kita yang terbatas, namun ada beberapa manfaat langsung yang akan terasa serta yang telah Allah janjikan kepada kita jika kita melakukan amal ini, diantaranya :
1. Terbangunnya tali silturahim
Saling memberi antara sesama, kepada kerabat, serta tetangga akan memperkuat tali ukhuwah. Yang mana dengan terbangunnya tali ini, akan sangat berdampak bagi kebahagiaan kita dalam bermasyarakat. Dari sinilah rasa saling memiliki akan timbul, tolong menolong akan terjalin dan kebersamaan akan mudah di dapat.
2. Timbulnya rasa aman.
Tidak sedikit terjadi pencurian perampokan atau bahkan tindak criminal lainnya yang disebabkan oleh “tingkat kemiskinan” yang semakin tinggi, ada banyak kasus yang berakibat kematian hanya disebabkan oleh perut yang kosong berhari-hari. Dengan adanya sedekah praktis berupa makanan, maka hal seperti ini akan terminimalisir, orang-orang kurang mampu tidak akan mudah mengambil solusi “mencuri” untuk sekedar menyambung hidup.
3. Terminimalisirnya ketimpangan social
Seperti yang kita bahas pada poin dua, bahwa tingkat kemiskinan menjadi salah satu sebab timbulnya tindakan criminal, yang membuat hidup kita penuh dengan keresahan.
Ketidak pedulian orang kaya terhadap keadaan orang miskin disekitarnya menjadi salah satu penyebab hal ini terjadi, maka dari itu sedekah makanan yang dilakukan secara rutin oleh orang-orang berkelebihan harta (kaya) akan menjadi solusi dari permasalahan ini.
4. Mendapat pertolongan dari Allah
Rosulullah bersabda :
وَ اللهُ فىِ عَوْنِ اْلعَبْدِ مَا كَانَ اْلعَبْدُ فىِ عَوْنِ أَخِيْه
“Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya”. (HR. Muslim)
Dan tentunya masih banyak sekali manfaat yang belum bisa penulis sampaikan disebabkan keterbatasan ilmu yang dimiliki.
Tips Sedekah makanan agar lebih berpahala
Adapun beberapa tips yang bisa penulis anjurkan kepada Anda para dermawan saat melakukan amalan ini antara lain :
1. Lakukanlah sedekah makanan ini secara rutin sesuai kemampuan meski sedikit, karena Allah sangat mencintai hal ini.
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. (HR. Muslim)
2. Lakukanlah amalan ini dengan du acara yakni :
a. Dengan cara rahasia (sembunyi-sembunyi) :
Jadikan amalan ini amalan andalan anda yang hanya anda dan Allah saja yang tahu tentang ini, sehingga lebih terjaga dari sikap riya, anda bisa melakukan ini dengan cara menitipkan dana sedekah kepada lembaga terpercaya yang biasa melakukan kegiatan berbagi pangan kepada para dhu’afa seperti hal nya YAMUSA.
b. Dengan cara terang-terangan :
sedekah dengan cara ini dimaksudkan untuk memberi contoh kepada orang lain agar mereka meniru perbuatan kita, dengan itu kita akan mendapatkan pahala karenanya.
Ajaklah anak anda, sahabat anda atau tetangga anda, untuk berbagi makanan kepada orang miskin bersama-sama. Semoga artikel tentang sedekah makanan ini bermanfaat, dan dapat kita amalkan