YAYASAN MUTIARA SURGA

TATA CARA SHOLAT ‘IED DAN ISTISQO

Tata Cara Sholat 'Ied - www.mutiarasurga.org

Bagikan :

TATA CARA SHOLAT ‘IED DAN ISTISQO

  1. Hukum sholat `Ied adalah sunnah muakkadah (bahkan ada yang berpendapat wajib) bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan.
  2. Waktu sholat `Ied dimulai dari matahari setinggi tombak sampai waktu zawal (matahari bergeser ke barat).
  3. Tempat pelaksanaan sholat `Ied lebih utama (lebih afdhol) dilakukan di tanah lapang, kecuali jika ada udzur seperti hujan.
  4. Disunnahkan untuk mandi dan berhias diri serta memakai pakaian yang terbaik saat hendak berangkat sholat.
  5. Disunnahkan untuk makan sebelum keluar menuju sholat `Ied khusus untuk sholat ‘Idul Fithri. Sedangkan untuk sholat Idul Adha dianjurkan untuk tidak makan terlebih dahulu adalah agar hewan qurban bisa segera disembelih dan dinikmati setelah sholat `Ied.                  
  6. Disunnahkan bertakbir ketika keluar hendak sholat `Ied dengan (mengeraskan) bacaan takbir. Takbir yang diucapkan adalah:                 

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ، لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

  1. Disunnahkan berjalan kaki sampai ke tempat sholat dan melewati jalan pergi dan pulang yang berbeda.
  2. Tidak Ada Azan dan Iqomah Ketika Sholat `Id, juga tidak ada Sholat Sunnah Qobliyah atau Ba’diyah `Id.
  3. Tata Cara Sholat `Id:
  • Jumlah raka’at sholat Idul Fithri dan Idul Adha adalah dua raka’at.
  • Memulai dengan takbiratul ihrom, sebagaimana sholat-sholat lainnya.
  • Kemudian bertakbir (takbir zawaid/tambahan) sebanyak tujuh kali takbir -selain takbiratul ihrom- sebelum memulai membaca Al-Fatihah. Boleh mengangkat tangan ketika takbir-takbir tersebut.  
  • Di antara takbir-takbir (takbir zawaid) yang ada tadi tidak ada bacaan zikir tertentu. Tetapi sebagian ulama menganjurkan membaca:

سُبْحَانَ اللَّهِ, وَالْحَمْدُ لِلَّهِ, وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ, وَاَللَّهُ أَكْبَرُ , اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي

Baca Artikel Lainnya!

  • Kemudian membaca Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat lainnya. Surat yang dibaca oleh Nabi ﷺ adalah surat Qof pada raka’at pertama dan surat Al-Qomar pada raka’at kedua. Boleh juga membaca surat Al-a’la pada raka’at pertama dan surat Al-Ghosiyah pada raka’at kedua. 
  • Setelah membaca surat, kemudian melakukan gerakan sholat seperti biasa (ruku, i’tidal, sujud, dan seterusnya).          
  • Bertakbir ketika bangkit untuk mengerjakan raka’at kedua. 
  • Kemudian bertakbir (takbir zawaid/tambahan) sebanyak lima kali takbir -selain takbir bangkit dari sujud- sebelum memulai membaca Al-Fatihah.
  • Kemudian membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
  • Khutbah Setelah Sholat `Id. Setelah melaksanakan sholat `Id, imam berdiri untuk melaksanakan khutbah `Id dengan sekali khutbah (ada yang mengatakan dua kali seperti khutbah Jum’at).
  1. Bila hari `Id jatuh pada hari Jum’at, maka bagi orang yang telah melaksanakan sholat `Id, ia punya pilihan untuk menghadiri sholat Jum’at atau tidak. Namun imam masjid dianjurkan untuk tetap melaksanakan sholat Jum’at agar orang-orang yang punya keinginan menunaikan sholat Jum’at bisa hadir, begitu pula orang yang tidak sholat `Id bisa turut hadir.
  2. Istisqo adalah permohonan kepada Alloh ﷻ untuk diturunkan hujan. 
  3. Memohon kepada Alloh ﷻ agar diturunkan hujan dapat dilakukan dengan: (a) Melakukan sholat istisqo secara berjama’ah, (b) Doa yang dipanjatkan oleh imam sholat Jum’at dalam khutbahnya, (c) Doa yang dipanjatkan seseorang setelah sholat atau doa yang dipanjatkan secara langsung tanpa didahului sholat.    
  4. Sholat istisqo hukumnya sunnah muakkadah (sangat ditekankan) ketika terjadi musim kering. Sholat istisqo lebih utama dilakukan di lapangan, namun boleh melakukannya di masjid.  
  5. Sholat istisqo tidak memiliki waktu khusus namun terlarang dikerjakan di waktu-waktu terlarang untuk sholat. Akan tetapi yang lebih utama adalah sebagaimana waktu pelaksanaan sholat ‘Id, yaitu ketika matahari mulai terlihat.
  6. Tata cara sholat istisqo sama dengan tata cara sholat ‘Id, baik dalam jumlah rakaat, tempat pelaksanaan, jumlah takbir, jahr dalam bacaan dan melaksanakan khutbah setelah sholat.        
  7. Memakai rida’ (semacam selendang) dan membalik posisi rida’ disunnahkan dalam istisqo, yaitu dengan menaruh kain yang di sebelah kiri ke sebelah kanan, dan kain yang ada di sebelah kanan ke sebelah kiri.
  8. Adab-Adab istisqo:
  • Beberapa hari sebelum penyelenggaraan sholat, masyarakat dihimbau untuk lebih semangat meninggalkan maksiat, memperbanyak istighfar, shoum dan sedekah.
  • Di waktu yang sudah disepakati bersama, Jamaah keluar menuju lapangan tempat sholat dengan dianjurkan tetap dalam keadaan Shoum, penuh ketundukan, tawadhu dan kerendahan hati.
  • Mengajak semua orang untuk hadir, baik anak-anak maupun para sesepuh, juga dianjurkan untuk membawa binatang-binatang ternak yang dimiliki.
  • Tidak ada azan atau iqomah sebelum sholat istisqo.
  • Bersungguh-sungguh dalam menengadahkan tangan ke langit ketika berdoa, sebagaimana yang dilakukan oleh Rosululloh ﷺ.
  • Imam membalikan badan ke arah kiblat, membelakangi para jama’ah, ketika berdoa.
  1. Doa-doa Istisqo:

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ، اللَّهُمَّ أَنْتَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْغَنِيُّ وَنَحْنُ الْفُقَرَاءُ، أَنْزِلْ عَلَيْنَا الْغَيْثَ، وَاجْعَلْ مَا أَنْزلْتَ لَنَا قُوَّةً وَبَلَاغًا إِلَى حِينٍ. اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا سَرِيعًا غَدَقًا طَبَقًا عَاجِلًا، غَيْرَ رَائِثٍ، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ

(TATA CARA SHOLAT ‘IED DAN ISTISQO)

Sedekah Beras untuk Santri Yatim dan Dhuafa

Download E-Book Panduan Ramadhan

Akibat Perbuatan Zalim - www.mutiarasurga.org

Categories