Rabu, 3 Juni 2018 Ada yang berbeda dengan hari ini. Sebuah momen istimewa yang membuat hati kami (tim YAMUSA) begitu bersyukur kepada Allah.
Siang itu adalah Jadwal penebaran bantuan pangan ke berbagai target yang sudah kami jadwalkan seperti biasanya sebagai amanah para Donatur yang harus kami laksanakan.
Seperti biasanya menjelang Dzuhur kami melepaskan lelah bersitirahat dimesjid, suatu hal yang menarik hari itu bagi kami adalah melihat seorang bapak yang tengah khusyu berdo’a, dengan pakaian sholat lengkap, sarung, baju koko serta peci hitam.
Usai sholat ia kembali merapikan perlengkapan sholatnya lalu menuju keluar menghampiri dua keranjang berisikan pisang dan singkong yang ternyata itu adalah barang dagangannya.
Berat membayangkan berapa jauh perjalanan setiap hari yang ia lalui sambil memikul keranjang seorang diri untuk mengais rizki diusianya yang mulai renta, lalu diantara letihnya itu ia hilangkan lelah dengn mendekatkan diri kepada Allah memohon kasihnya untuk melancarkan urusan dihari itu.
Bapak Sanim namanya, ia menuturkan bahwa barang yang ia bawa adalah barang milik tetangganya untuk dijual, yang dengan itu ia mendapatkan upah untuk makan sehari-hari.
Dari 2 keranjang itu ia mengaku jiga habis semua, uang yang akan ia dapatkan adalah 30.000, Rupiah. Itu jika semua habis, jika tidak habis tentu tidak segitu yang ia dapatkan.
Saudaraku Bapak sanim adalah satu dari sekian ribu saudara kita yang Allah takdirkan ujian berat, yang mungkin kita tidak akan mampu untuk memikulnya. Jika Allah takdirkan kita mendapatkan nasib yang sama seperti bapak Sanim, akankah kita mampu Sholat dan Berdo’a sekhusyu bapak Sanim?.
Entahlah, itu tentu jawaban kita. Melnyaksikan dan mendengarkan bapak Sanim membuat kami sangat bersyukur atas apa yang telah Allah berikan. Beliau menginspirasi kami bahwa tak semua orang Allah beri kelapangan harta, dan dengan kekurangnnya itu Allah bukakan hati mereka untuk selalu bergantung kepada-Nya.
Hari itu kami salurkan 1 paket bantuan pangan khusus untuk pak Sanim, semoga beliau semakin bersemangat untuk mencari nafkah dan mendekat diri kepada Allah. Terlihat bapak Sanim sangat senang sekali menerima santunan dari kami dan tentu saja berterimakasih banyak kepada para Donatur yang telah menginfakan sebagian hartanya untuk membantu para Dhu’afa.
Santunan untuk bapak Sanim bukanlah santunan yang kami rencanakan, namun melihat kegigihan beliau dalam mencari nafkah dan mendekat kepada Allah kami merasa beliau berhak menerima amanah dari para Donatur, semoga santunan seperti ini dapat kami lakukan kembali. Aaminn.
Terimakasih kepada para Donatur yang sudah mempercayakan infak dan sedekahnya kepada kami, dan tidak henti-hentinya kami mengajak Anda untuk bergabung bersama kami dalam membantu saudara kita yang kurang mampu.
Bagi anda yang ingin bersedekah atau menjadi Donatur YAMUSA, silahkan klik disini